Saturday 16 June 2012

IF

Hai, aku ngeblog lagi nih wkwk. Aku cuma mau post cerita fiksi buatanku ajakok.
Mudahan kalian senang dan terhibur sama cerita fiksiku. Tolong ya, abis baca dikomen wkwk.
Makasih banyak..(:

___________________________________________________________________________________
 
 Title: If
 Cast: Wu Fan a.k.a Kris
          Lu Xiao Yu (OC) *read: siao yi*
          Zhang Yi Xing a.k.a Lay
          Dll.
 Rating: T
 Length: Oneshoot
 Genre: Romance/AU
 Author: Anna Bella.

=TULISAN BOLD BERARTI FLASHBACK=

  Mengapa kau bersamanya? Mengapa kau mencintainya? Apa yang kurang dariku? Lihat, sekarang kau begitu terpuruk melihatnya. Kau menangisinya setiap hari. Apa gunanya? Bisakah kau sadar kalau selama ini aku mencintaimu? Xiao Yu, dengarkan aku, aku mencintaimu. Aku harap kau bisa menjadi milikku.

                                                           **Kris Pov**

 Sungguh pagi yang cerah. Matahari kini tengah bersahabat dengan manusia,  sepertinya. Tentu, aku harus segera mandi, gosok gigi, berpakaian rapi, sarapan, dan pastinya sekolah di sekolahku tercinta, Tamkang High School, Taiwan.
 Sekarang, aku sudah rapi dan siap untuk kesekolah. Kali ini, aku kesekolah sendiri, dengan sepeda motor kesayanganku.
                                                           ……………….
 Kulihat dia menangis lagi di teras sekolah. Dihatinya sekarang sedang terjadi hujan lebat. Dia Xiao Yu. Lu Xiao Yu. Salah satu dari sahabatku.
 Dia terus-terusan menangisi kekasihnya, Lay.

  Aku dengan Xiao Yu berencana ke toko buku. Kami hanya berdua. Lagipula, ini keinginannya untuk ditemani olehku. Biasanya sih, sama Lay. Lay adalah mahasiswa Tamkang University dan ia adalah kekasih Xiao Yu. Pastinya, ia adalah senior kami. Xiao Yu sangat mencintainya. Ia betul-betul melakukan apa saja yang diinginkan Lay, asal Lay bahagia. Itukah cinta mati? Oh tidak, jangan membuatku cemburu.
  Saat kami sudah di toko buku, dan mencari-cari buku yang ingin kami cari, tiba-tiba saja Xiao Yu menangis. Kenapa dia? Apa aku membuatnya menangis?
Ia terus-terusan melihat café yang berada di seberang toko buku. Dan aku juga melihatnya. Jelas ia menangis, diseberang terlihat seorang couple yang mesra sekali. Tapi, laki-laki itu.. Lay. Ya, tidak salah lagi. Itu Lay. Aku melihat Lay mencium kening gadis itu. Beraninya dia.
 “Kris, ayo kita pulang..”
 “b-b-baiklah”

 Jadi, alasan dia menangis itu karena laki-laki brengsek itu. Xiao Yu selalu cerita padaku bagaimana suasana hatinya. Dia senang, aku senang. Dia sedih, aku juga sedih. Selama ini, aku sangat menanti-nantikan kalau ia akan berpisah dengan Lay. Karena, aku mencintainya. Tapi aku belum bisa mengungkapkannya.
 Kini dia menyadari kalau sejak tadi aku memperhatikannya menangis.

 “Kris..” panggilnya masih dengan isakannya.

 “ya?”

 “Kemarin malam aku melihat Lay… Dia.. Dia.. Pergi ke klub malam dengan wanita-wanita jalang…” kini dia semakin terisak. Aku duduk disebelahnya.

 “Bagaimana mungkin? Kau pasti salah orang..”

 “Tidak, aku tidak salah. Dia benar-benar Zhang Yi Xing. Lay. Orang yang benar-benar aku cintai… huhuhu” Malah makin menjadi tangisnya. Kini, dia memelukku.

 “Sudahlah, jangan menangis lagi..” aku membelai rambutnya. Oh Tuhan, berani sekali si brengsek itu membuat Xiao Yu ku menangis.

 “Sudah 3 kali aku melihatnya seperti ini.. Waktu itu di café seberang toko buku. 2 hari yang lalu juga aku melihatnya dengan seorang gadis. Dan mereka berangkulan. Kemarin.. menyakitkan sekali. Setiap saat aku menelfonnya, tapi tak kunjung diangkat. Telfon saja tidak diangkat, apalagi jika aku sms. Bagaimana ini.. Aku tidak tahan. Tapi, aku juga sangat mencintainya”

 Aku tidak tau lagi. Dia benar-benar terhipnotis dengan sosok Lay. Padahal, lebih tampan aku. Tinggi, lebih tinggi aku. Kaya… mm ntahlah.

 “Xiao Yu, tolong jangan menangis lagi. Aku tau kau sedih. Jangan sering menangisinya, itu juga akan berakibat buruk untukmu. Tidak baik jadinya kalau seorang gadis cantik sepertimu menangis terus. Biasanya sih, di drama-drama, seorang gadis kalau menangis pasti cantik. Tapi, kau tidak. Jadi tolong, dengarkan sahabatmu yang tinggi dan tampan ini. Berhenti menangis, dan tolong tersenyum” Aku menghapus airmatanya, dan memegang kedua pipinya.
Akhirnya, ia tersenyum kembali.
                                                           ……………….
 Bel istirahat sudah berbunyi. Aku, Xiumin, Suho, dan Sehun beranjak ke kantin. Suho dan Sehun adalah 2 temanku dari Korea. Bahasa mandarinnya sangat baik^^
 Daritadi aku mencari Xiao Yu.. Kemana dia?

 “Hey, kalian.. apa kalian lihat Xiao Yu?” tanyaku.

 “Ani.. Eh maksudnya, aku tidak melihatnya. Astaga, sadarlah Suho, kau ini sedang dimana haha” jawab Suho yang tadinya ia ingin menjawab menggunakan bahasa korea.

 “Sepertinya dia sedang bersama Ella.. Aku tadi melihatnya keluar kelas” jawab Xiumin.

 “Oh, terima kasih..”
                                                           ……………….

 Pulang sekolah. Gerimis. Apa aku tunggu sampai reda saja? Sepertinya teman-temanku sudah pulang semua. Xiao Yu.. mana dia? Sepertinya dari tadi aku mencari Xiao Yu. Mungkin dia berada di teras sekolah.
 Aku pergi ke teras sekolah. Ternyata dia tidak ada.
Aku mencarinya ke perbatasan antara SMA Tamkang dan Universitas Tamkang.
Ternyata dia disitu. Aku segera menghampirinya, tetapi ada Lay disitu. Kuurungkan niatku. Aku bersembunyi dibalik tembok yang menghalangi perbatasan kedua sekolah ini.

 “Lay, boleh aku bertanya sesuatu?” kata Xiao Yu membuka pembicaraan.

 “Tanya saja” jawab Lay ketus. Gila, beraninya ia menjawab pertanyaan seorang gadis yang sudah ia buat seperti itu dengan ketus?!

 “Mmmh.. beberapa waktu lalu.. Aku melihatmu dengan seorang gadis, yang mungkin seumuranmu. Dan aku melihat kau mencium keningnya.. Siapa dia?” Tanya Xiao Yu.

 “Bukan urusanmu” Jawab Lay ketus. Lagi?!

 “Baiklah.. 2 hari yang lalu aku juga melihatmu dengan seorang gadis. Tetapi gadis yang berbeda dari café. Kau berangkulan dengannya. Siapa dia?”

 “Jika kau bertanya seperti ini terus, aku akan pergi meninggalkanmu disini. Sudahlah, lupakan” Lay sedikit meninggikan suaranya dan membuat XiaoYu tertunduk.

 “Aku akan berhenti jika kau menjawab pertanyaanku. Dan kemarin, aku melihatmu di klub malam, dengan banyak wanita di sampingmu. Kau ini sebenarnya kenapa?!” Kini XiaoYu pun juga meninggikan suaranya.

 ‘PLAK’

 Lay menampar pipi Xiao Yu. Kurang ajar sekali dia..
Aku menghampiri mereka.

 “Hei! Brengsek sekali kau! Beraninya kau menamparnya?! Apa kau gila?!” aku membentak Lay.

 “Ohh. Siapa kau?! Pacar barunya?! Hahaha..” Ia tertawa.

 “Aku tidak butuh tawamu! Kau benar-benar manusia yang tidak berprikemanusiaan! Kau menampar gadis yang sangat mencintaimu! Kau menampar kekasihmu sendiri! Kau Gila, Zhang Yi Xing!” Bentakku lagi. aku sedikit meninggikan suaraku. XiaoYu pun menangis.

 “Apa? Dia kekasihku? Siapa bilang? Selama ini aku tidak menganggapnya kekasihku! HAHAHA~ bodoh” Jawab Lay santai.

 “Kurang Ajar!!” aku memukulnya hingga ia terjatuh.

 “Kris kumohon hentikan ini!” XiaoYu berteriak.

 Lay bangkit berdiri dan merapikan baju nya yang berantakan.

 “Lu XiaoYu, mulai hari ini.. Jangan anggap kalau aku ini pacarmu. Sudahlah, aku benci berkelahi dengan anak kecil. Aku pergi” Enak saja, manusia itu, main pergi-pergi. Tak lihat apa, XiaoYu ku menangis seperti ini.

 “Kris!!” XiaoYu memelukku dengan tangisannya yang dahsyat. Gemuruh hujan menjadi saksi bisu antara kasus ini.

 “Aku membencinya! Aku membencinya! Dia kurang ajar! Aku bodoh! Kenapa aku mencintainya! Bodoh! Aku bodoh! Aku ingin mati! Aku ingin mati agar semua ingatanku tentang dia terhapuskan. Aku benci! Aku benci!” Ia memukul dadaku dengan diiringi tangis yang luar biasa.

 “Lu Xiao Yu, tolong hentikan ini.. Sudahlah. Tidak baik jika kau menangisinya lagi. Cukup. Aku tidak suka melihatmu menangis. Kau jelek”

 “Aku tidak bisa Kris”

 “Lupakan dia dari sekarang”

 “Aku tidak bisa. Aku harus mati, sehingga aku bisa melupakannya dan aku tenang di atas”

 “Jangan berbicara seperti itu Lu Xiao Yu!” bentakku. XiaoYu melihatku.

 “Maafkan aku. Aku akan membantumu untuk melupakannya”

 “Terima kasih, Kris. Aku menyayangimu. Kau sahabatku yang terbaik, yang mau memperhatikanku, yang mau membelaku, yang mau menolongku disaat aku seperti ini. Aku menyayangimu” Ia mengeratkan pelukannya. Ia hanya menganggapku sahabatnya. Sahabatnya yang paling baik.

 Andaikan kau tahu bagaimana isi hatiku selama ini untukmu, XiaoYu. Mungkin aku yang akan bersamamu. Mungkin kau bahagia bersamaku. Bukan Lay. Bukan laki-laki seperti itu yang membuatmu bahagia. Lihat aku XiaoYu, ketulusanku mencintaimu, apakah terlihat olehmu? Lihat, aku lebih dari Lay. Aku tulus daripada Lay. Aku jauh lebih mencintaimu daripada Lay yang cintanya hanya palsu. Tapi kenapa bisa dia yang ada di hatimu? Sedangkan aku? Kau hanya anggap aku sahabat terbaikmu? Bodoh sekali aku. Hanya bisa mengungkapkannya dari hati. Pasti hatimu tidak mendengar apa yang diucapkan hatiku sekarang kan? AKU MENCINTAIMU, Lu XiaoYu. Aku mencintaimu!’